CONTACT FOR INFO

Cara Pengobatan Disfungsi Ereksi pada Pria

·

·

Pria yang mengalami gangguan ereksi sering kali merasa malu dan cemas karena dapat memengaruhi hubungannya dengan pasangan. Padahal, disfungsi ereksi bisa diatasi bila segera dilakukan pemeriksaan dan diketahui penyebabnya. Ada berbagai pengobatan disfungsi ereksi yang dapat dilakukan mulai dari edukasi hingga tindakan non-invasif.

Lantas, apa saja penyebab dan bagaimana pengobatan disfungsi ereksi? Mari simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Penyebab Disfungsi Ereksi


 

Disfungsi ereksi adalah salah satu masalah seksual yang umum dialami oleh banyak pria di seluruh dunia dan dikenal juga sebagai impotensi. Kondisi ini sering kali terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun, dengan prevalensi yang meningkat seiring bertambahnya usia dan penyakit penyerta lainnya.

Gangguan ereksi bisa diartikan sebagai kondisi penis pria tidak bisa mendapatkan ereksi atau mempertahankan ereksi untuk dapat penetrasi sampai ejakulasi saat berhubungan seksual dengan pasangan. Tidak bisa membangkitkan penis menjadi tanda disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut:

  1. Organik
     

Masalah organik pada organ reproduksi pria adalah kesulitan ereksi karena adanya gangguan hormonal hingga saraf yang dapat memengaruhi performa. Pasalnya, proses seseorang untuk ereksi membutuhkan keterlibatan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi.

Ketika salah satu dari faktor tersebut mengalami gangguan, maka dapat menyebabkan kesulitan untuk ereksi. Permasalahan organik merupakan penyebab paling umum yang dialami pria berusia 50 tahun ke atas.

  1. Non-Organik atau Psikis
     

Seseorang yang tidak memiliki penyakit apapun pada organnya juga dapat mengalami ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi. Seperti saat sedang stres dalam pekerjaan, kondisi ini menyerang psikisnya dan menimbulkan mood yang tidak sesuai situasi.

Kondisi ini juga bisa muncul karena perasaan kurang percaya diri ataupun overthinking soal seks. Permasalahan psikis biasanya menjadi masalah utama yang dialami pria berusia dewasa muda.

  1. Campuran
     

Penyakit disfungsi ereksi juga dapat terjadi karena gabungan dari faktor organik dan psikis. Tak menutup kemungkinan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu masalah disfungsi ereksi. Seperti obat untuk masalah kejiwaan, obat hipertensi, dan obat diuretik.

Pengobatan Disfungsi Ereksi
 

Meski tidak menimbulkan gangguan serius dalam jangka panjang, disfungsi ereksi tetap harus ditangani dengan segera untuk memperbaiki kualitas hidup sehari-hari. Pengobatan disfungsi ereksi bisa dengan berbagai metode penanganan. Mulai dari edukasi, perbaikan pola hidup, obat-obatan, hingga dilakukan terapi. Berikut penjelasannya.

  1. Edukasi
     

Edukasi tentang kegagalan ereksi dapat membantu pasien memahami kondisi mereka dan mengurangi kecemasan atau kebingungan yang mungkin muncul sehubungan dengan masalah tersebut. Pengobatan disfungsi ereksi ini juga meliputi konseling yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun performa seksual yang lebih baik.

  1. Modifikasi Pola Hidup
     

Perbaikan pola hidup dapat menjadi bagian penting dari pengobatan disfungsi ereksi, terutama jika kondisi disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor gaya hidup. Beberapa cara untuk dapat memperbaiki pola hidup di antaranya adalah:

a. Olahraga Teratur
 

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung, yang dapat membantu pencegahan disfungsi ereksi. Olahraga seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

b. Menjaga Berat Badan yang Sehat Sesuai BMI
 

Obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Oleh karena itu, menjaga berat badan sesuai BMI dengan mengikuti diet seimbang dan sehat serta melakukan olahraga teratur dapat membantu pengobatan disfungsi ereksi.

c. Menghindari Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
 

Merokok dan minum alkohol dapat merusak pembuluh darah dan menjadi penyebab disfungsi ereksi. Oleh karena itu, menghindari atau mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol adalah salah satu cara pengobatan disfungsi ereksi.

  1. Obat Disfungsi Ereksi
     

Metode pemberian obat disfungsi ereksi pada dasarnya dilakukan apabila edukasi dan modifikasi pola hidup tidak berhasil memperbaiki kondisi penderita. Ada beberapa jenis obat disfungsi ereksi yang dapat digunakan untuk pengobatan disfungsi ereksi, di antaranya sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).

Saat ini, telah banyak berkembang pemakaian obat dalam dosis kecil sehingga dapat dikonsumsi setiap hari dengan lebih nyaman. Namun, perlu dicatat bahwa sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Pasalnya, obat-obatan yang sekarang sudah banyak ditemukan di pasaran ini, dapat menyebabkan efek samping yang serius. Selain itu, obat-obatan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti pasien dengan penyakit jantung.

  1. Terapi Psikologis
     

Terapi ini melibatkan konseling dengan seorang psikolog atau terapis yang dapat membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi. Seperti permasalahan dalam pekerjaan maupun hubungannya dengan pasangan.

Terapi ini dapat mencakup terapi perilaku kognitif, terapi kognitif, atau terapi pasangan. Terapi ini dapat membantu pasien mengatasi masalah seperti kecemasan, depresi, atau stres yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi.

  1. Pemberian Hormon Testosteron
     

Pada kasus pria yang mengalami andropause atau late onset hypogonadism, disfungsi ereksi mungkin disebabkan oleh kadar testosteron yang rendah. Andropause adalah kondisi di mana testosteron pria mulai menurun karena bertambahnya usia. Umumnya kondisi ini dialami oleh pria yang memasuki usia 40 tahun.

Kondisi andropause dapat ditandai dengan sulit berkonsentrasi, mood swing, lemas, dan performa seksual menurun. Dalam hal ini, dokter dapat meresepkan terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh dan membantu meningkatkan fungsi ereksi.

Pemberian hormon testosteron diberikan dengan suntik libido secara eksternal. Terapi ini dapat diberikan setiap tiga bulan selama tiga kali. Namun, sebelum mendapatkan suntikan ini pasien harus melalui skrining PSA untuk memastikan tidak ada kanker prostat dalam tubuh pasien.

  1. ESWT (Extracorporeal Shockwave Therapy)
     

ESWT adalah salah satu jenis terapi non-invasif yang menggunakan gelombang kejut akustik pada jaringan penis untuk merangsang pertumbuhan sel dan meningkatkan aliran darah ke penis.

ESWT lebih diperuntukkan bagi pasien disfungsi ereksi yang disebabkan oleh masalah organik, seperti pada kerusakan pada pembuluh darah. Dalam hal ini, gelombang kejut ESWT merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan meningkatkan aliran darah ke penis, yang dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi.